Bukan cinta yang memilihnya tapi Allah-lah yang memilihnya untuk ku cintai
(Mengutip kata2 teman :D)
Berkahi Yaa Rabb
Bukan cinta yang memilihnya tapi Allah-lah yang memilihnya untuk ku cintai
(Mengutip kata2 teman :D)
Berkahi Yaa Rabb
Bissmillaah
Tanggal 18 Desember 2014
Allahu akbar, diagnosis dokter membuat saya tidak percaya.
Yaa Rabbana ibu rajin shaum, Engkau berikan ujian di tempat yang sama.
Sempat ada penyesalan kenapa tempo hari ketika ke RS dan harus rawat inap malah di batalkan.
Kembali lagi qodarullah... ketetapan Allah tidak ada yang dapat di cegah.
Begitu pula saya yakin semua masih bisa berubah dengan kehendak-Nya.
Habis kata-kata menegarkan ibu selain sabar
Sebaliknya malah ibu yang terlihat sangat tegar dan aku menjadi rapuh.
Tidak kuat mendengar diagnosis dokter untuk ibu. Sekjap ruangan periksa makin gelap dan gaung. Aku pusing mual.. Astagfirullaah.. dada sesak menahan air mata supaya tidah jatuh.
Tidak menyangka Yaa Allaah air mata ini tidak tertahan, akhirnya di depan ibu aku rapuh. Ibu harus kuat.
Pertanyaan ibu, "naha teteh nangis ??"
Semakin aku menjawab meluaplah air mataku.
In syaa allah semua kan baik-baik saja bu.
Ujian untuk kami di penghujung akhir tahun...
Engkau berikan kegembiraan seketika tak sulit engkau berikan kegundahan.
Aallaah ... Engkau yang punya solusi, hanya kepada-Mu kami pasrah, memohon petunjuk dan pertolongan.
Berikan jalan yang terbaik Rabb