Search

Selasa, 02 September 2014

Antara Lisan & Remnya

Ungkapan mengatakan jika lidah tidak bertulang, lebih tajam mulut di banding pisau. Mulutmu harimaumu, diam itu emas.

Tidak semua pembicaraan musti diungkapkan, bulan pun meskpun sabit tetap indah meski tidak ditampakkan seutuhnya.

Batasan itu perlu, apalagi menyangkut orang lain, jika mulut ini tidak terjaga bisa timbulkan su'udzan/ buruk sangka terhadap orang lain, dan berujung fitnah.

Fikirkan terlebih dahulu apa yang mau diungkapkan. Jangan sampai timbul aib orang lain sehingga melebar dan luas.
Jika kita menjaga aib saudaranya maka Allah akan menjaga aib kita.

Ada ungkapan yang mengatakan, orang yang senang membicarakan aib saudaranya bagaikan seprti memakan bangkai saudaranya sendiri.. na'udzubillaahimindzalik

Jika tidak bisa membahagiakan orang lain maka jangan sakiti hatinya.
Berbicara yang baik tau diam...

Bersihkan hati, fikiran, lisan, perbuatan.
Kita berada dingkungan keluarga yang memiliki adik apalagi masih kecil, lingkungan masyarakat apalagi berprofesi sebagai guru, maka tingkah lakunya harus menjadi contoh dan teladan. Karena setiap perbuatan kita pasati ada yang ditiru oleh anak didiknya atau adiknya, maka hati-hati dengan lisan perbuatan kita. Pilihannya, apakah kita mau memberikan contoh yang baik dan akan di ikuti anak didiknya dan adiknya  atau sebaliknya yang akan terus dilakukan sampai besar dan akan diikuti sampai besar.

Tidak hanya itu, didunia ini apa yang mau kita wariskan ? minimal perbuatan baik kita yang dicontoh dan akan terus diamalkan oleh anak cucu kita.

Ingat andil kita terhadap perubahan dimulai dari hal terkecil.

Wallahu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar