Posisi saya sekarang sebagai pustakawan rangkap operator sekolah di sebuah sekolah negeri kab bandung, masih ada waktu sebetulnya untuk pengabdian (maksudnya mengajar). Ada rasa ingin mengajar, berbekal keinginan dan background saya.
Ada tawaran dari seorang adik kelas sewaktu di SMA yaitu menawarkan mengajar di sekolah IT untuk mengajar tahfidz, satu sisi ingin coba, sisi lain ini bukan untuk coba2.
Kenapa saya ingin mencoba, pertama sarana memuroja'ah hafalan2ku yang sudah usang (rindu sangat dengan lingkungan seperti itu) harus dibiasakan kembali meski jauh sekali dengan kriteria yang seharusnya.
Teringat nasihat2, berbagi maka bertambah.
Yaa Allah asa beurat tapi. Kembali lagi, kenapa mesti berat untuk kebaikan.
Kedua, optimalkan dan memanfaatkan kemampuan ilmu yang dimiliki, meskipun sedikit.
Ketiga, memupuk kebaikkan kepada anak kecil, saat saat golden age itu tabungan dan investasi selain dunia juga akhirat.
Keempat, memandirikan diri sendiri.
Kelima, jadi teringat quote seorang teman dumay yang luar biasa semangatnya baik sebagai mahasiswa juga enteurpeuner tapi tidak kalah dengan semangat memotivasi diri sendiri bahkan orang lain termotivasi dan terinspirasi. Isinya kurang lebih "Saya mendidik anak saya jauh sebelum dia dilahirkan" o iya namanya teh Risci Rusyanawati.
Maknanya luas, bahkan jadi bahan muhasabah diri. Yah itu dia.. saya ingin mendidik anak saya sendiri sebelum dia dilahirkan. Bagaiamana caranya,?? Tidak usah dijawabpun kita akan langsung merenunginya.
Terakhir dan intinya luruskan niat, semata2 lillaah jika Allah ridha semua akan ringan. Semoga mengalir pula keberkahan.
Istikharahkan jauh lebih baik, libatkan Allah dalam setiap waktu termasuk ketika ingin mengambil keputusan. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar